Curahan Hati Colongan
Judul macam apaan nih haha xDD
Jadi ceritanya, aku kan kepengen banget aktif nulis blog. Update pengalamanku di Thailand, niat gitu bikin blog-nya. Tapi jauh panggang dari api. Aku ternyata tidak seniat itu. Suka mager, banyak PR, lebih milih tidur atau marathon drama Jepang/Korea daripada jadi produktif. Nulis fanfic yang dijanjikan kek atau nambah konten di blog.
Sebenernya masalah aku untuk nulis itu... lumayan banyak lah.
1. Fanfic yang aku niatin buat ditulis, is not your average kind of fanfic, folks! Ceritanya fanfik ini bakal ditulis dengan penuh basis sains-fiction juga referensi. Awal mulanya terinspirasi dari sebuah video musik menggugah karya Porter Robinson berjudul 'Shelter'.
Kalian bisa nonton di sini; Shelter
Pemicu utamanya, ada dua. Satu, murni karena begitu terharu sama video klip. Dua, karena mau balas dendam. Ya. Read that, revenge. Aku sempat mengalami sebuah insiden yang layak dikasih background music 'Bad Blood' karya Taylor Swift, dengan salah satu penulis yang awalnya menjalin hubungan begitu baik denganku. Yang jadi pemicunya aku juga sih, terus beliau triggered, terus aku berhenti nge-follow dan unfriend, terus aku diblok sama beliau untuk baca karya-karyanya lagi, terus aku makin ngambek. Yang aku unfollow itu beliau as a person, but I still love her works! The author might have a bad personality, but her works are still a masterpiece.
Mungkin aku bakal cerita lain kali, tentang apa yang sebenernya terjadi. Tapi satu hal sih, kamu gak bakal bisa nyaman sama semua orangDan cewek itu biasanya lebih sensitif, jadi jangan ribut sama cewek, ever. dan kamu nggak akan bisa temenan sama semua orang! Ada orang-orang yang kamu gak cocok, and that's totally fine! Kamu nggak bisa menyenangkan semua orang sebagaimana nggak semua orang bisa menyenangkan kamu. That's that. So leave it there.
Apa aku udah mulai nulis fanfiknya? Belum ehehehehe. Yha, apalah aku. Masih botjah. Belum bisa membagi waktunya dengan baik. Jadi maaf, author bad blood-ku. Aku ini memang payah dan nggak se-pro Anda. Aku yang salah. So, chill okay? Stop blocking people from reading your works just because you hate them. Be the bigger person. You're even much much older than me, so be more mature in handling these kind of problem. Once again, be the bigger person! Love and Peace, Zia :*
2. Aku tuh seneng kalau aku punya reaksi dari orang-orang yang pernah ngebaca karyaku. Aku nggak se-pure itu, cukup menyalurkan hobi dan nggak peduli apa orang-orang mau komentar, ngasih feedback atau ngga, pokoknya pure dengan seluruh hati dan jiwa, hanya untuk menulis. Nggak. Sorry. Sebagai manusia, aku pun punya keinginan untuk dinotis orang-orang. Meski aku sadar betul kalaupun setiap aku main ke blog orang, aku jarang ninggalin komentar juga.
And no particular reason. Cuma baca, lalu pergi. Ghost reader. Sama seperti Anda-Anda semua wkwkwk. Nyantai, nyantai. Aku awalnya ngira ini blog ngga ada yang baca gitu. Eh ternyata perkiraanku salah. Ketemu sama kohai-kohai unyu (baca: adik kelas), mereka bilang, "Aku baca blog-nya Kak Zia yang tentang roommate itu loh! Itu beneran Kak?"
And I was like, 'oh! jadi blog-ku dibaca orang-orang~' Kukira views yang ada di catatan blogger itu murni punya aku semua, yang sering berkali-kali ngecek apa ada typo atau formatnya udah bagus apa belum.
Jadi, terima kasih, siapa pun yang baca blog-ku dan ngerasa kalau ini cukup menghibur kalian. Stay tune, aku mungkin bakal berbagi lebih banyak hal lagi.
Oke deh. Setelah ini, aku bakal nulis tulisan lain. Sekian curcol pendek dariku.
Di sebuah kamar di asrama perempuan,
Zia.
Jadi ceritanya, aku kan kepengen banget aktif nulis blog. Update pengalamanku di Thailand, niat gitu bikin blog-nya. Tapi jauh panggang dari api. Aku ternyata tidak seniat itu. Suka mager, banyak PR, lebih milih tidur atau marathon drama Jepang/Korea daripada jadi produktif. Nulis fanfic yang dijanjikan kek atau nambah konten di blog.
Sebenernya masalah aku untuk nulis itu... lumayan banyak lah.
1. Fanfic yang aku niatin buat ditulis, is not your average kind of fanfic, folks! Ceritanya fanfik ini bakal ditulis dengan penuh basis sains-fiction juga referensi. Awal mulanya terinspirasi dari sebuah video musik menggugah karya Porter Robinson berjudul 'Shelter'.
Kalian bisa nonton di sini; Shelter
Pemicu utamanya, ada dua. Satu, murni karena begitu terharu sama video klip. Dua, karena mau balas dendam. Ya. Read that, revenge. Aku sempat mengalami sebuah insiden yang layak dikasih background music 'Bad Blood' karya Taylor Swift, dengan salah satu penulis yang awalnya menjalin hubungan begitu baik denganku. Yang jadi pemicunya aku juga sih, terus beliau triggered, terus aku berhenti nge-follow dan unfriend, terus aku diblok sama beliau untuk baca karya-karyanya lagi, terus aku makin ngambek. Yang aku unfollow itu beliau as a person, but I still love her works! The author might have a bad personality, but her works are still a masterpiece.
Mungkin aku bakal cerita lain kali, tentang apa yang sebenernya terjadi. Tapi satu hal sih, kamu gak bakal bisa nyaman sama semua orang
Apa aku udah mulai nulis fanfiknya? Belum ehehehehe. Yha, apalah aku. Masih botjah. Belum bisa membagi waktunya dengan baik. Jadi maaf, author bad blood-ku. Aku ini memang payah dan nggak se-pro Anda. Aku yang salah. So, chill okay? Stop blocking people from reading your works just because you hate them. Be the bigger person. You're even much much older than me, so be more mature in handling these kind of problem. Once again, be the bigger person! Love and Peace, Zia :*
2. Aku tuh seneng kalau aku punya reaksi dari orang-orang yang pernah ngebaca karyaku. Aku nggak se-pure itu, cukup menyalurkan hobi dan nggak peduli apa orang-orang mau komentar, ngasih feedback atau ngga, pokoknya pure dengan seluruh hati dan jiwa, hanya untuk menulis. Nggak. Sorry. Sebagai manusia, aku pun punya keinginan untuk dinotis orang-orang. Meski aku sadar betul kalaupun setiap aku main ke blog orang, aku jarang ninggalin komentar juga.
And no particular reason. Cuma baca, lalu pergi. Ghost reader. Sama seperti Anda-Anda semua wkwkwk. Nyantai, nyantai. Aku awalnya ngira ini blog ngga ada yang baca gitu. Eh ternyata perkiraanku salah. Ketemu sama kohai-kohai unyu (baca: adik kelas), mereka bilang, "Aku baca blog-nya Kak Zia yang tentang roommate itu loh! Itu beneran Kak?"
And I was like, 'oh! jadi blog-ku dibaca orang-orang~' Kukira views yang ada di catatan blogger itu murni punya aku semua, yang sering berkali-kali ngecek apa ada typo atau formatnya udah bagus apa belum.
Jadi, terima kasih, siapa pun yang baca blog-ku dan ngerasa kalau ini cukup menghibur kalian. Stay tune, aku mungkin bakal berbagi lebih banyak hal lagi.
Oke deh. Setelah ini, aku bakal nulis tulisan lain. Sekian curcol pendek dariku.
Di sebuah kamar di asrama perempuan,
Zia.
Comments
Post a Comment